Selasa, 05 April 2011

Kentang (tentang memaafkan)

Suatu ketika, ada seorang guru yang meminta murid-muridnya untuk
membawa satu kantung plastik bening ke sekolah. Lalu, ia meminta
setiap anak untuk memasukkan beberapa kentang di dalamnya. Setiap
anak, diminta untuk memasukkan sebuah kentang, untuk setiap orang
yang tak mau mereka maafkan. Mereka diminta untuk menuliskan nama
orang itu, dan mencantumkan tanggal di dalamnya. Ada beberapa anak
yang memiliki kantung yang ringan, walau banyak juga yang memiliki
plastik kelebihan beban.

Mereka diminta untuk membawa kantung bening itu siang dan malam. Ke
mana saja, harus mereka bawa, selama satu minggu penuh. Kantung itu,
harus ada di sisi mereka kala tidur, di letakkan di meja saat
belajar, dan ditenteng saat berjalan.

Lama-kelamaan kondisi kentang itu makin tak menentu. Banyak dari
kentang itu yang membusuk dan mengeluarkan bau yang tak sedap. Hampir
semua anak mengeluh dengan pekerjaan ini. Akhirnya, waktu satu minggu
itu selesai. Dan semua anak, agaknya banyak yang memilih untuk
membuangnya daripada menyimpannya terus menerus.

Teman, pekerjaan ini, setidaknya, memberikan hikmah spiritual yang
besar sekali buat anak-anak. Suka-duka saat membawa-bawa kantung yang
berat, akan menjelaskan pada mereka, bahwa, membawa beban itu,
sesungguhnya sangat tidak menyenangkan. Memaafkan, sebenarnya, adalah
pekerjaan yang lebih mudah, daripada membawa semua beban itu kemana
saja kita melangkah.

Ini adalah sebuah perumpamaan yang baik tentang harga yang harus kita
bayar untuk sebuah kepahitan yang kita simpan, dan dendam yang kita
genggam terus menerus. Getir, berat, dan meruapkan aroma yang tak
sedap, bisa jadi, itulah nilai yang akan kita dapatkan saat memendam
amarah dan kebencian.

Sering kita berpikir, memaafkan adalah hadiah bagi orang yang kita
beri maaf. Namun, kita harus kembali belajar, bahwa, pemberian itu,
adalah juga hadiah buat diri kita sendiri. Hadiah, untuk sebuah
kebebasan. Kebebasan dari rasa tertekan, rasa dendam, rasa amarah,
dan kedegilan hati. Lepaskan Maaf, rasakan hadiah nya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar